Pages

About this blog

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers

Welcome

slamat datang,,, blog ini ngebahas tentang semua pengetahuan terutama yg harus diketahuin remaja,,, sooo,,follow me ea,,,

my cute chick chick

shout it out


ShoutMix chat widget

clickclock

care n share

Kamis, 30 September 2010
Gak kerasa udah kelas 3,prasaan kmrn br msk kls 1 dh,,,makin tua ajah ya kita,,(lu kale gw gak,,hihii)
makanya dipuas-puasin dh pake seragam putih abu-abunya,jangan cuma dipuas-puasin pake srgam ajh nie,harus dipuas-puasin bljrnya jg dunk, supaya ntar jg puas dapet nilai ujian yg great!! cuz pasti suatu saat kita bkal ngangenin saat-saat kita pusing mkirin tgs,ato deg-degan ngadepin ujian,,so...

puas-puasin belajar sblom ujian....
puas-puasin dapet nilai great pas lulus....
baru dh puas-puasin maen abiss ujian,,,

tetep smangat guys....semua akan indah pada waktunya,yeeey,,, ^^
Senin, 27 September 2010
 


Aksi demo menentang kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan tarif telepon marak di berbagai kota. Hampir tiap hari petugas keamanan dan pihak terkait dibikin pusing. Istana Negara dijejali ribuan pendemo, begitupun gedung DPR/MPR jadi tempat para pengunjuk rasa untuk menumpahkan sumpah serapah, keluh kesah, dan harapannya kepada pemerintah.
Di berbagai daerah juga marak euy. Kayaknya hampir tiap hari tuh unjuk rasa aktif digelar. Beberapa di antaranya berakhir dengan bentrokan antara petugas keamanan dan massa pengunjuk rasa.
Nah, menyikapi maraknya aksi unjuk rasa tersebut, kira-kira apa sih yang ada dalam benak kamu? Mungkin, sebagian dari kamu menganggap bahwa itu adalah bagian dari aktivitas politik para mahasiswa. Sebagian lagi memandang cuek bebek aja. Bahkan dengan sinis berkomentar kalo yang demo tuh sebetulnya para mahasiswa yang jeblok nilai akademiknya. Pura-pura jadi hero saat unjuk rasa, padalah kuliahnya berantakan. Sebagian yang lain lagi menganggap bahwa para demonstran itu cuma ngerecokin pemerintah yang memang lagi morat-marit ini. Dengan kata lain kamu pro terhadap keputusan pemerintah yang kontroversial itu. Yup, ternyata beragam juga ya pendapat teman-teman ini.
Sobat muda muslim, pendapat-pendapat tadi sebetulnya mencerminkan pemahaman kamu terhadap masalah tersebut. Juga mencerminkan tingkat darpol, alias sadar politik kamu terhadap kasus itu. Di sinilah kita bisa melihat dan menilai sejauh mana kapasitas kamu dalam memahami berbagai peristiwa yang berkembang. Dengan begitu, diharapkan bisa memperbaiki jika ada yang belum maksimal, dan mengkritisi jika memang ada yang salah dengan pemahaman kamu. Tul nggak?
Peristiwa yang berkembang sejak awal tahun ini mau nggak mau emang menyita perhatian seluruh rakyat di negeri ini, termasuk remaja macam kamu. Sebab, dampaknya bisa luas banget. Boleh jadi skala internasional nantinya. Nggak mustahil kan?
Oke deh, sekarang kita nggak bakalan banyak membahas soal perkembangan peristiwa tersebut. Nggak bakalan. Sebab masalah ini masih akan terus menggelinding. Ibarat cerita bersambung, bakal masih ada kejutan lain di waktu depan. Lagi pula info-info seputar kasus itu bisa kamu ikuti sendiri beritanya di televisi, radio, internet, juga di surat kabar, majalah, dan tabloid. Pelototin deh ampe abis. Jangan bosen ngikuti berita. Dalam tulisan ini kita nggak bakalan ngebahas sampe ngebudah tentang kasus itu. Tapi, kita ingin menjelaskan tentang apa itu kesadaran politik. Harapannya, supaya kamu juga bisa paham. Nggak cuma menjadi penikmat, apalagi jadi objek penderita. Sebaliknya, justru kamu kudu bisa memberikan pencerahan. Setuju kan?
Sobat muda muslim, boleh jadi kalo diajukan pertanyaan seputar politik kepadamu, akan dijawab bahwa aktivitas politik selalu berakhir dengan pengejaran, penangkapan, pemenjaraan, penyiksaan, bahkan pembunuhan para aktivisnya. Itu politik praktis, lho.
Sangat boleh jadi juga, jika ada orang yang udah hapal banyak peristiwa politik dan tokoh-tokoh, secara spontan kita menilai bahwa mereka udah punya kesadaran politik. Tapi benarkah semua dugaan itu? Kalo salah, seperti apa sih yang dimaksud dengan kesadaran politik itu? Kita jadi kepengen juga ikutan membahas masalah ini. Maklum, masalah ini selalu jadi sorotan dan menarik hati. Seru abis!
Apa sih politik itu?
Kata pepatah, “tak kenal maka ta’ruf, eh, tak kenal maka tak sayang.” Pepatah ini mengandung pengertian bahwa kalo nggak mengenal terhadap sesuatu atau seseorang, maka sudah ada jaminan kalo kamu nggak bakalan punya perhatian sama sesuatu atau seseorang itu. Nah, ketika kita ngomongin soal Islam, itu artinya, kalo nggak kenal sama Islam, nggak akan muncul rasa memiliki tentang Islam. Kalo kita nggak ngeh dengan Islam, nggak bakalan tumbuh rasa memiliki dan menghargai aturan-aturannya. Padahal, kalo kita ngeh neh, kita bisa tahu hebatnya Islam. Bener. Islam nggak hanya mengatur urusan ibadah ritual aja seperti sholat, zakat, puasa, dan sejenisnya. Tapi, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ini juga mengatur urusan ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, peradilan, perundang-undangan, politik, sampe pemerintahan. Lengkap pokoknya. Itu sebabnya, Islam disebut sebagai ideologi. Begitu!
Sobat muda muslim, sebelum kita ngebahas apa itu kesadaran politik. Kamu perlu tahu dulu istilah politik. Supaya nggak kebalik-balik nantinya. Atau malah salah memahami politik secara benar. Tul nggak?
Nah, apa sih pengertian politik? Kalo berdasarkan pemahaman yang ada sekarang, politik itu memang berarti sesuatu yang ‘kejam’. Gimana nggak, wong dalam sebuah pameo dikatakan, bahwa dalam politik tidak ada teman yang abadi, tidak ada kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi. Gedubrak! Seperti itukah?
Kamu bisa saksikan sendiri atuh. Gimana para pemimpin negeri ini saling jegal, saling sikut, saling serang untuk dapat menduduki jabatan empuk dan basah. Bila perlu, mengamalkan politik ‘dagang sapi’. Inilah yang kemudian disebut-sebut sebagai the struggle for power (perjuangan memperebutkan kekuasaan). Udah lupa deh kepada rakyat yang seharusnya diurus. Kalo gitu, nggak salah-salah amat dong lagunya Bang Iwan Fals yang ngetop di tahun 80-an, yang syairnya kayak gini nih, “Setan-setan politik yang datang mencekik, walau di musim paceklik tetap mencekik, Apakah selamanya politik itu kejam. Apakah selamanya dia datang ‘tuk menghantam…”
Bila politik identik dengan beginian, maka yakin deh bakalan banyak orang berpandangan miring terhadap aktivitas politik. Mungkin saja kemudian orang nggak suka (termasuk takut) berurusan dengan politik. Itu sebabnya, pandangan seperti itu kudu segera di-delete dari direktori di otak kita, terus masukkin deh ke recylce bin, lalu klik empty recycle bin. Pokoknya bener-bener dihilangkan! (idih, kayak di komputer aja ya? He..he..he..)
Bagaimana pengertian politik menurut Islam? Dalam kitab Mafahim Siyasiyah dijelaskan bahwa politik adalah ri’ayatusy syu’unil ummah dakhiliyan wa kharijiyan bi hukmin mu’ayanin, (pengaturan urusan ummat di dalam negeri dan luar negeri, dengan hukum tertentu). Kalo kita bicara Islam, maka pengaturan tersebut menggunakan aturan Islam. Kalo bicara kapitalisme, maka hukum yang digunakan adalah kapitalisme. Begitu pula dengan sosialisme dan komunisme.
Nah, adapun pengaturan urusan ummat tidak melulu urusan pemerintahan seperti sangkaan banyak orang selama ini, melainkan termasuk di dalamnya aspek ekonomi (iqtishadi), pidana (uqubat), sosial (ijtima’i), pendidikan (tarbiyah) dan lain-lain.
Buktinya apa tuh? Islam, udah ngatur masalah ini sejak pertama kali Rasulullah saw. mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, sampe terakhir di Turki. Sepanjang rentang waktu itu, masyarakat dan negara diatur oleh Islam. Sayangnya, sejak tanggal 3 Maret 1924, yakni saat Musthafa Kemal at-Taturk, pria jahat dan ambisius keturunan Yahudi menghancurkan pemerintahan Islam di Turki atas bantuan agen-agen Inggris, Islam nggak lagi diterapkan sebagai sebuah ideologi negara. Sampe sekarang lho.
Akibatnya, pemuda dan pemudi Islam masa kini nggak nyetel dalam memahami Islam sebagai sebuah ideologi negara. Generasi Islam kontemporer cuma mengenal dan memahami Islam sebagai ibadah ritual belaka. Jadinya, nggak ngeh kalo Islam tuh sebuah ideologi. Akibatnya, ketika memahami istilah politik dalam pandangan Islam aja suka kerepotan. Kalo udah gitu, pastinya juga nggak bakalan sadar politik.
Jadi sadar politik itu...
Nah, kalo kamu sekarang udah ngeh dengan pengertian politik menurut Islam ini, kita ajak untuk memahami apa yang dimaksud dengan kesadaran politik.
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khaththab berpidato di hadapan kaum muslimin. Usai berpidato seorang pemuda berdiri sambil mengacungkan pedang, lalu berteriak, “Wahai Umar, apabila kami melihat engkau menyimpang, kami akan meluruskanmu dengan pedang ini.” Wah, ada nggak sekarang remaja macam kita-kita ini yang begitu? Kayaknya sih, tak ada. Nggak percaya? Coba aja adain survei! ?
Umar yang mendengar pernyataan tadi kontan mengucapkan hamdalah. Ternyata masih ada manusia, tepatnya pemuda, yang berani mengungkapkan kebenaran.
Riwayat yang singkat ini bisa memberikan gambaran yang jelas kepada kita pekatnya suasana kehidupan berpolitik dalam Islam. Inilah aktivitas muhasabah lil hukam alias mengoreksi penguasa atau amar ma’ruf nahyi munkar, wajib dilakukan kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Pokoknya every where, every time, and everyone. Kamu bisa bayangkan sendiri, seorang khalifah, kepala negara Islam, dinasihati oleh anak kecil seusia kamu. Hebat bukan? Dengan begitu kehidupan akan senantiasa berjalan dengan normal dan ideal. Pahami ya? ?
Dalam Islam, memang ini kewajiban bagi ummatnya yang sudah akil baligh. Untuk melaksanakan seluruh ajaran Islam. Termasuk itu tadi, amar ma’ruf nahyi munkar. Begitupun setiap muslim wajib untuk memiliki kesadaran politik. Sabda Rasulullah saw.: “Barang siapa yang bangun pagi hari dengan tidak memikirkan kepentingan kaum muslimin, maka mereka tidak termasuk golonganku.” (al-Hadits)
Dalam riwayat lain, beliau mengingatkan kaum muslimin agar tidak lalai melaksanakan amar ma’ruf nahyi munkar. Sabdanya: “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, kalaulah kalian tidak memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, maka hampir-hampir Allah memberikan adzab-Nya, kemudian kalian berdoa dan tidak dikabulkan doanya.” (al-Hadits)
Muhammad Muhammad Ismail dalam kitab al-Fikru al-Islamiy menyebutkan bahwa kesadaran politik (wa’yu siyasi) haruslah terdiri dari dua unsur. Pertama, kesadaran itu haruslah bersifat universal atau mendunia (internasional). Bukan kesadaran yang bersifat lokal semata. Kedua, kesadaran politik yang dimiliki harus berdasarkan sudut pandang yang khas (zawiyatun khashshah).
Kesadaran politik yang kita miliki kudu bisa melanglang buana. Artinya, kita kudu ngeh dengan urusan or peritiwa yang berkembang di belahan dunia lain. Sewaktu kaum muslimin masih berada di Mekkah dan belum memiliki kekuasaan, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. bersama Rasulullah saw., membuat semacam ‘taruhan’ untuk peperangan antara Romawi dan Persia yang berada jauh dari Mekkah. Padahal, saat itu siapapun yang memenangkan perang nggak bakal menguntungkan kaum muslimin yang tertindas di Mekkah. Nah, ini membuktikan bahwa Abu Bakar r.a memiliki kesadaran politik yang cukup tinggi. Tuh, kan, Islam memang mampu mencerahkan pemikiran manusia. Jadi, kudu bangga dong menyandang predikat muslim? Siap!
Nah, sudut pandang yang kudu dimiliki juga harus berdasarkan Islam. Nggak boleh ideologi lain. Meski demikian tetap objektif dong. Maksudnya jeli dalam ‘membaca’ peristiwa yang terjadi. Ketelitian dan keakuratan memahami peristiwa politik, mutlak harus kamu miliki.
Seperti sekarang neh, saat gencar-gencarnya berita tentang kasus “Bom Bali” yang memojokkan Islam dan umatnya. Kamu jangan langsung ikutan terbawa arus berita, lalu takut disebut aktivis Islam. Itu salah. Sebab, yang namanya berita bisa dikamuflase. Bergantung siapa yang menguasai opini. Perlu kamu tahu, Amrik punya kepentingan tuh untuk menghancurkan Islam. Pasti.
Boleh jadi yag ditangkap adalah orang suruhan aja. Atau kalo pun bener aktivis Islam, mereka biasanya kena jebak permainan intelijen. Kasihan memang.
Amrik dan para begundalnya selalu menuding para pejuang Islam dengan sebutan teroris. Maklum saja, karena Amrik nggak suka Islam kembali memimpin dunia ini. Nggak ada bedanya dengan Belanda yang kelabakan saat para pejuang negeri ini dulu bergerak menyerang penjajah. Belanda mengatakan bahwa pejuang negeri ini pemberontak dan pengacau. Apa nggak salah tuh? Coba, siapa nyang kagak nyelekit dikatain begitu? Tul nggak?
Kalo sekarang marak demo menentang kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan tarif telepon, kita kudu menyikapi dengan kesadaran politik yang oke. Jangan sampe kita memandang sepintas aja. Yakinlah bahwa ini buah dari diterapkannya sistem kapitalisme. Jadi, kalo mau unjuk rasa, minta negara supaya mengganti sistem kapitalisme dengan Islam.
Oke deh, jangan bengong aja. Sekarang berkemas untuk belajar. Perdalam ajaran Islam, dan tingkatkan terus kesadaran politik kamu. We are the champion my friends! ?

nyontek from:http://www.dudung.net
Author: siiwidy
Senin, 20 September 2010

Psikologi Remaja, Karakteristik dan Permasalahannya

Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.

Remaja
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
  6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
  • Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
  • Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
  • Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
  • Cinta dan Hubungan Heteroseksual
  • Permasalahan Seksual
  • Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
  • Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:
Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

from:http://netsains.com

100 Remaja Lakukan Aborsi Setiap Hari

  Kurikulum pendidikan seks (sex education) di sekolah-sekolah selama ini dinilai kurang efektif dalam menanggulangi seks bebas di kalangan remaja. Oleh karenanya, peran orangtua menjadi sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, hukum dan agama.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan penelitian, tiap hari 100 remaja melakukan aborsi. Jika dihitung pertahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Belum lagi pengaruh teknologi informasi yang tak terkendali membuat remaja lebih mudah mengakses pengetahuan tentang seks lewat internet, film porno dan majalah porno.
Prof dr Dadang Hawari, psikiater, mengatakan, pengaruh gaya hidup barat sebagai penyebab para remaja mengabaikan nilai-nilai moral. Mereka cenderung menganggap seks bebas sebagai sesuatu yang wajar.
Padahal, agama melarang keras seks bebas. "Namanya saja perzinahan, mendekatinya saja tentu tidak boleh, apalagi melakukannya. Remaja sekarang ini rentan terkena dampak pengaruh informasi seks yang tidak mendidik dan tidak sesuai kaidah agama," tandas Dadang.
Berdasarkan penelitian, tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang berbeda-beda.
Dadang berpendapat, seks bebas di kalangan remaja merupakan tanggung jawab kita bersama. Mereka adalah asset yang harus kita bina mental dan moralitasnya. Informasi yang mereka dapatkan selama ini biasa melalui situs porno dan film porno.
Akses informasi menurut dadang, dapat diperoleh dengan mudah melalui internet, HP, buku komik dewasa dan anak, TV (sinetron, film), CD, playstation, media informasi yang saat ini sangat sangat dekat dengan kesehatan remaja.
"Semua media informasi tersebut menyerbu anak-anak dan dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks itu dianggap lumrah dan menyenangkan. Mulai dari berciuman, berhubungan seks sebelum nikah, menjual keperawanan, gonta-ganti pasangan, seks bareng, homo atau lesbi, sampai ke incest, semuanya tersedia dalam berbagai media informasi," papar Dadang.
Lalu bagaimana mengantisipasinya? Menurut Dadang, harus diajarkan pendidikan seks berdasarkan nilai-nilai agama. Bila remaja sejak dini diperkenalkan kepada pendidikan seks yang sesuai dengan agama, hingga seks bebas di kalangan remaja sedemikian rupa dapat dihindari.
sumber: www.perempuan.com

hiiii... :)

Author: siiwidy
hii semuaa,,,, :)